Sholawat Alfiyah
Sholawat yang dinukilkan dari Syaikh Abdul Abbas Ahmad Al-Hajiri ini , bacaannya sebagai berikut:
اللهم صل علی سيدنا محمد حاء الرحمة
وميما الملك ودال الدوام السيد الگامل الفاتح الخاتم عدد مافی علمك گائن
او قد گان کلما ذگرك وذگره الذاکرون وغفل عن ذکرك وذکره الغافلون صلاة
دائمة بدوامك باقية ببقائك لامنتهی لها دون علمك إنك علی کل شيئ قدير
Allâhumma sholli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin hâ-ir-rohmati
wa mîmal-mulki wa dâlid-dawâmis-sayyidil kâmilil-fâtihil-khôtimi ‘adada
mâ fî ‘ilmika kâ-inun aw qod kânâ kullamâ dzakaroka wa
dzakarohudz-dzâkirûna wa ghofala ‘an dzikrika wa dzikrihil ghôfilûna
shôlâtan dâ-imatan bidawâmika bâqiyatan bibaqô-ika lâ muntahâ lahâ dûna
‘ilmika innaka ‘alâ kulli syai-in qodîr.Terjemahnya:
“Ya Allah, berikanlah sholawat kepada junjungan kami, Muhammad Saw, ha- nya rahmat, mim- nya al-mulk (singgasana), dan dal- nya dawam (keabadian),
junjungan yang sempurna, pembuka dan penutup, dengan bilangan apa yang
ada pada ilmu-Mu, baik yang akan ada maupun yang sudah ada, setiap kali
orang yang selalu ingat mengingat Mu dan mengingat Rasul Mu dan setiap
kali orang yang lalai melalaikan – Mu dan melalaikan Rasul Mu, sholawat
yang abadi dengan keabadian Mu, sholawat yang kekal dengan kekekalan-Mu,
yang tiada batas dihadapan ilmu-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.”
Imam Hasan Al-‘Adawi Al-Mishri dalam Syarh ad-Dalail menukilkan
dari kakeknya, Syaikh Yusuf Al-Fasi, dari Abul ‘Abbas Ahmad Al-Hajiri
Ra, ia berkata, “Telah sampai kepadaku bahwa barang siapa bersholawat
kepada Rasulullah saw dengan sholawat ini, ia mendapatkan sepuluh
kebaikan. Kemudian seseorang bertemu Nabi Saw dan bertanya kepadanya,
‘Wahai Nabi Allah, apakah orang yang bersholawat kepadamu dengan
sholawat ini akan mendapatkan sepuluh kebajikan seperti yang mereka
katakan?”
Beliau menjawab, ‘Iya, tiap tiap sholawat sepuluh kebajikan, dan bahkan satu kebajikan dibalas sepuluh kebaikan.’
Beliau menukilkan dari Syaikh Abul Hasan ‘Ali Al-Mudarisi bahwa sholawat ini dikenal dengan Sholawat Alfiyah (sholawat
seribu kebaikan), dan beliau juga menukilkan dari Syaikh Abdullah bin
Musa Ath-Tharabulsi dari Syaikh Muhammad bin Abdullah Az-Zaituni yang
mengatakan bahwa ia mengambilnya dari dua puluh guru.